MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SESUAI KURIKULUM 2013
Merujuk landasan filosofis pendidikan
Indonesia dalam Undang-undang Sisdiknas. nomor 20 Tahun
2003 ditegaskan bahwa Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Berdasarkan Permendikbud.
Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses, disebutkan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik dan/atau penemuan (inkuiry)
dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (problems based learning / project based
learning) yang disesuaikan dengan karakteristik kompetensinya.
Model pembelajaran yang akan
dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman
belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning),
mencoba/mengumpulkan informasi (experimenting/ collecting information),
mengasosiasi/menalar (assosiating), dan mengomunikasikan (communicating).
Berikut adalah sintak atau langkah-langkah model pembelajaran dengan
pendekatan saintifik.
Model Inquiry Learning
Model pembelajaran Inkuiri biasanya
lebih cocok digunakan pada pembelajaran sain, tetapi mata pelajaran lainpun
dapat menggunakan model tersebut asal sesuai dengan karakteristik KD atau
materi pembelajarannya. Langkah-langkah dalam model inkuiri terdiri atas:
- Observasi/Mengamati
berbagi fenomena alam. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata
pelajaran tertentu.
- Mengajukan
pertanyaan tentang fenomana yang dihadapi. Tahapan ini melatih peserta
didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya baik terhadap
guru, teman, atau melalui sumber yang lain.
- Mengajukan
dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat
mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan.
- Mengumpulkan
data yang terakait dengan dugaan atau pertanyaan yang diajukan, sehingga
pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang
paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan.
- Merumuskan
kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau dianalisis,
sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil
temuannya.
Model Discovery Learning.
- Stimulation
(memberi stimulus). Pada kegiatan ini guru memberikan stimulan, dapat
berupa bacaan, atau gambar, atau situasi, sesuai dengan materi
pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas, sehingga peserta didik mendapat
pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan
membaca, mengamati situasi atau melihat gambar.
- Problem
Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut, peserta didik
diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada
kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari
informasi, dan merumuskan masalah.
- Data
Collecting (mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta didik diberikan
pengalaman mencari dan mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan
untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga
akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta
didik untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah,
jika satu alternatif mengalami kegagalan.
- Data
Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data akan melatih peserta
didik untuk mencoba dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan konseptualnya
untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata, sehingga kegiatan ini juga akan
melatih keterampilan berfikir logis dan aplikatif.
- Verification
(memferifikasi). Tahapan ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek
kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan,
antara lain bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari sumber yang
relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga
menjadi suatu kesimpulan.
- Generalization
(menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik digiring untuk
menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau
permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih
pengetahuan metakognisi peserta didik.
Problem Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan
merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata
dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan
dipelajarinya melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
- Mengorientasi
peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik
mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
- Mengorganisasikan
kegiatan pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan
agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya)
terhadap malasalah kajian.
- Membimbing
penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta didik melakukan
percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji.
- Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan
dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
- Analisis
dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat
jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Project Based Learning
Model pembelajaran ini bertujuan untuk
pembelajaran yang memfokuskan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta
didik dalam melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui
investigasi, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan
menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen
secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran dalam project
based learning adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan
pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar
peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari
fenomena yang ada.
- Mendesain
perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada
disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
- Menyusun
jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat
penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia dan
sesuai dengan target.
- Memonitor
kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek
yang sedang dikerjakan.
- Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
- Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
0 komentar:
Posting Komentar